Hercampus.com |
Diberbagai negara unsur-unsur kebudayaan telah menyatu padu dengan permainan sepakbola. Keindahan budaya kerap kali mempengaruhi cara bermain sepakbola mereka. Sehingga muncullah sistem permainan sepak bola yang mencerminkan budaya atau kebiasaan negara tersebut.
Beberapa gaya sepakbola yang cukup terkenal didunia diantaranya jogo bonito (Brazil), Catenaccio (Italia), Total Football (Belanda), Tiki-taka (Spanyol), Kick n rush (Inggris) atau speed n power.
A). Jogo Bonito dari Brazil.
Jogo Bonito adalah sebuah gaya permainan sepakbola indah dari Brazil disebut juga dengan gaya samba, banyak dipengaruhi oleh tarian tradisional Brazil "samba". Memadukan unsur skill, teknik tinggi dengan permainan menyerang dari berbagai lini dikombinasikan dengan aksi-aksi individu yang menawan. Permainan ini sangat identik dengan formasi 4-2-4 menempatkan 4 bek, 2 gelandang, 4 penyerang.
Sangat menghibur bagi pecinta sepakbola menyerang, tipe permainan seperti ini terkenal pada tahun 50 an akhir sampai dengan 70an ditandai dengan pencapaian emas Brazil menjuarai Piala Dunia sebanyak 3x. Pemain-pemain seperti Pele, Garrincha, Alberto Santana dll adalah tulang punggung brazil yang sangat populer ketika itu.
Permainan ini juga masih dipertahankan oleh timnas Brazil dengan berbagai penyesuaian sepakbola modern. Tercatat pada tahun 2002 Brazil juga menjuarai Piala Dunia dengan formasi yg berbeda 4-3-3, mengandalkan Trio-Rnya ( Ronaldo, Ronaldinho dan Rivaldo) tapi tetap menunjukkan unsur jogo bonito meski tidak seperti era 60an.
Pada masa sekarang Brazil kerap berganti pelatih dengan pola-pola yang berbeda. Sebagian dari pelatih tersebut bahkan sempat dikritik karena menghilangkan ciri khas tim samba menjadi tim yang pragmatis.
Pada masa sekarang Brazil kerap berganti pelatih dengan pola-pola yang berbeda. Sebagian dari pelatih tersebut bahkan sempat dikritik karena menghilangkan ciri khas tim samba menjadi tim yang pragmatis.
B). Total Football dari Belanda
Dengan demikina taktik ini mengharuskan tim berisi para peamin yang mempunyai skill menyerang dan bertahan yang sama bagusnya serta memilki fisik prima untuk bisa tampil konstan selama 90 menit.
Sistem permainan total football
identik dengan formasi 4-3-3 atau 3-4-3 dimana terdapat dua penyerang
sayap yang beroperasi dari sisi lapangan dan bergerak menusuk ketengah. Bek sayap juga aktif ikut membantu penyerangan.
Dengan formasi seperti ini pemain dituntut untuk bisa beroperasi dengan
berbagai peran (bek, tengah bahkan penyerang).
Timnas Belanda dan Tim Barcelona lazim menggunakan sistem ini dengan berbagai modifikasi dan penyesuaian dengan materi pemainnya. Taktik ini pertama dipopulerkan oleh klub Ajax Amsterdam pada tahun 1969 sampai 1973.
Timnas Belanda dan Tim Barcelona lazim menggunakan sistem ini dengan berbagai modifikasi dan penyesuaian dengan materi pemainnya. Taktik ini pertama dipopulerkan oleh klub Ajax Amsterdam pada tahun 1969 sampai 1973.
Tim Nasional Belanda kemudian mengadopsi gaya ini pada Piala Dunia 1974 dan terus menjadi ciri khas permainan tim Oranje dan Ajax Amsterdam sampai sekarang. Taktik ini diperkenalkan pertama kalinya oleh Rinus Michels yang juga menjadi pelatih Ajax Amsterdam dan Oranje. Gaya permainan ini kemudian dimodifikasi lagi oleh Johan Cruijff pada saat ia melatih FC Barcelona.
Masa keemasan taktik ini mencapai puncaknya ketika Ajax Amsterdam mencetak rekor kandang selalu menang dalam 46 pertandingan (46-0-0) selama dua musim (1971/72 dan 1972/73) dan meraih 5 titel juara (Juara Liga, Piala KNVB, Piala Champion, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental).
C). Tiki-Taka dari Spanyol
Tiki-taka (secara umum dieja tiqui-taca dalam bahasa Spanyol; [ˈtiki ˈtaka] ) adalah gaya permainan sepak bola yang cirinya adalah umpan-umpan pendek dan pergerakan yang dinamis, memindahkan bola melalui beragam saluran, dan mempertahankan penguasaan bola.
Tiki-taka dikaitkan terutama dengan klub La Liga FC Barcelona (khususnya skuat Josep Guardiola pada tahun 2008-2012) serta tim nasional Spanyol di bawah manajer Luis Aragonés dan Vicente del Bosque. Menurut banyak pihak, tiki-taka merupakan pengembangan dari taktik totaalvoetbal yang pernah digunakan oleh tim-tim seperti FC Barcelona dan Ajax Amsterdam di masa lalu.
Tiki-taka secara beragam digambarkan sebagai "gaya bermain yang
didasarkan pada mencari jalan membuat gol ke gawang lawan melalui
umpan-umpan pendek dan pergerakan," sebuah "gaya umpan pendek yang memindahkan bole secara cermat melalui berbagai saluran,"dan sebuah "gaya bermain yang mementingkan umpan pendek, kesebaran, dan penguasaan di atas yang lainnya."
Gaya ini meliputi pergerakan jelajah dan pergantian posisi antara para gelandang, memindahkan bola dalam pola yang rumit, serta umpan sentuhan satu-dua yang tajam. Tiki-taka adalah gaya yang "ofensif sekaligus defensif - tim yang memainkan tiki-taka selalu menguasai bola, sehingga tidak perlu adanya pergantian antara bertahan dan menyerang.
Gaya ini meliputi pergerakan jelajah dan pergantian posisi antara para gelandang, memindahkan bola dalam pola yang rumit, serta umpan sentuhan satu-dua yang tajam. Tiki-taka adalah gaya yang "ofensif sekaligus defensif - tim yang memainkan tiki-taka selalu menguasai bola, sehingga tidak perlu adanya pergantian antara bertahan dan menyerang.
Pemain-pemain seperti Xavi Hernandez (Barcelona/Spanyol), Andres Iniesta (Barcelona/Spanyol), Cesc Fabregas (Barcelona/Spain), Xabi Alonso (Real Madrid/Spain) dan juga Lionel Messi (Barcelona/Argentina) adalah pemainyang terkenal dan berprestasi dengan sistem ini.
Tiki-taka dimainkan oleh tim nasional Spanyol dan membuat mereka berhasil memenangkan Piala Eropa UEFA 2008, Piala Dunia FIFA 2010 dan Piala Eropa EUFA 2012. Tiki-taka juga membuat FC Barcelona berhasil meraih enam trofi pada musim 2008-2009, termasuk Trebel Benua, diikuti oleh Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub FIFA.
D). Kick and Rush dari Inggris
Dengan sistem seperti ini dibutuhkan kecepatan dan stamina yang tinggi supaya dapat memenangkan pertandingan. Tim dari Inggris Raya seperti Inggris, Irlandia, Scotlandia, Wales, Irlandia Utara umumnya menganut sistem kick n rush dimasa lalu. Pada tahun 1966 tim nasional Inggris menjuarai Piala Dunia yang diselenggarakan di inggris. Pemain-pemain seperti Bobby Charlton, Peter Shilton, Geof Hurst dll adlah pemain yg berjasa membawa inggris juara dunia satu-satunya sampai sekarang.
Pada masa sekarang gaya ini berangsur-angsur dikurangi atau bahkan dihilangkan di timnas inggris, hal ini erat kaitannya denngan pelatih timnas inggris yang sempat dipegang oleh Sven Goran Eriksson (Swedia) dan Fabio Capello (Italia) yang identik dengan permainan satu dua sentuhan dan penguasaan bola. Bahkan di Liga Inggris sekalipun sudah jarang tim yang memainkan pola seperti ini, tim-tim besar Liga Inggris seperti Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool dan Manchester City dilatih oleh pelatih asing dan didominasi oleh pemain asing dari eropa daratan dan amerika latin. Sehingga gaya yang dimainkan pun cenderung gaya eropa daratan dan amerika latin.
E). Catenaccio dari Italia
Disebut juga sistem pertahanan "gerendel" adalah sistem permainan yang mengandalkan pressure (tekanan) ketat didaerah pertahanan sendiri dan menunggu saat yang tepat untuk melancarkan serangan balik (counter attack) kedaerah lawan. Secara psikologis lawan akan kewalahan dan kelelahan ketika menyerang secara konstan, apalagi tidak dapat mencapai daerah kotak penalti. Begitu bola dapat diraih maka serangan balik dilancarkan secara individu ataupun kombinasi beberapa pemain depan dan tengah.
Disebut juga sistem pertahanan "gerendel" adalah sistem permainan yang mengandalkan pressure (tekanan) ketat didaerah pertahanan sendiri dan menunggu saat yang tepat untuk melancarkan serangan balik (counter attack) kedaerah lawan. Secara psikologis lawan akan kewalahan dan kelelahan ketika menyerang secara konstan, apalagi tidak dapat mencapai daerah kotak penalti. Begitu bola dapat diraih maka serangan balik dilancarkan secara individu ataupun kombinasi beberapa pemain depan dan tengah.
Nereo Rocco dianggap sebagai pioner sistem permainan catenaccio yang digunakan di klub Padova dan Triestina. Kemudian dipopulerkan oleh Helenio Herrera di Inter Milan, tercatat Inter menjuarai Liga Italia dan 2 kali juara Piala Champion Eropa dan Intercontinental Cup.
Dengan sistem ini kemenangan yang diraih umumnya dengan skor ketat 1-0, 2-1 atau 2-1. Pada World Cup 1982 timnas Italia mengadopsi sistem ini untuk mengalahkan Argentina di penyisihan, Brazil di babak semifinal sampai menjadi juara.
Difensore (Bek) seperti Gaetano Scirea , Fulvio Collovati, Claudio Gentile, Antonio Cabrini, mampu menghentikan sepak terjang Maradona (Argentina), Platini (Perancis) dan juga Zico (Brazil). Setahun berikutnya (1983) Juventus berhasil menjuarai Piala Champion Eropa dengan pertahanan ketat dan penguasaan bola prima.
Pada era akhir 80an dan awal 90an sistem permainan ini juga diadopsi oleh Arrigo Sacchi pelatih AC Milan. Sacchi memadukan pertahanan ketat dan pressure ketat sepanjang pertandingan dengan permainan menyerang dan penguasaan bola prima. Kuartet bek Franco Baresi, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta and Mauro Tassotti membuat AC Milan menjadi "The Dream Team" di Eropa dan Dunia dengan menjuarai Piala Champion dan Piala Dunia Antar klub. Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta juga berhasil membawa Italia menjadi juara dunia 2006 di Jerman dengan mengandalkan pertahanan dan serangan balik. Italia hanya kebobolan dua kali melalui bunuh diri (own goal) dan pinalty.
Dengan sistem ini kemenangan yang diraih umumnya dengan skor ketat 1-0, 2-1 atau 2-1. Pada World Cup 1982 timnas Italia mengadopsi sistem ini untuk mengalahkan Argentina di penyisihan, Brazil di babak semifinal sampai menjadi juara.
Difensore (Bek) seperti Gaetano Scirea , Fulvio Collovati, Claudio Gentile, Antonio Cabrini, mampu menghentikan sepak terjang Maradona (Argentina), Platini (Perancis) dan juga Zico (Brazil). Setahun berikutnya (1983) Juventus berhasil menjuarai Piala Champion Eropa dengan pertahanan ketat dan penguasaan bola prima.
Pada era akhir 80an dan awal 90an sistem permainan ini juga diadopsi oleh Arrigo Sacchi pelatih AC Milan. Sacchi memadukan pertahanan ketat dan pressure ketat sepanjang pertandingan dengan permainan menyerang dan penguasaan bola prima. Kuartet bek Franco Baresi, Paolo Maldini, Alessandro Costacurta and Mauro Tassotti membuat AC Milan menjadi "The Dream Team" di Eropa dan Dunia dengan menjuarai Piala Champion dan Piala Dunia Antar klub. Fabio Cannavaro dan Alessandro Nesta juga berhasil membawa Italia menjadi juara dunia 2006 di Jerman dengan mengandalkan pertahanan dan serangan balik. Italia hanya kebobolan dua kali melalui bunuh diri (own goal) dan pinalty.
Fakta menarik dalam sistem permainan Catenaccio adalah peran kiper, gelandang dan penyerang yang tak bisa diabaikan. Kiper yang berada di bawah mistar harus merupakan kiper yang baik dan kuat secara mental dan fisik karena mendapat serangan secara bertubi-tubi seperti Dino Zoff dan Gianluigi Buffon. Pemain gelandang juga harus mampu berjuang merebut bola dan segera mengalirkan kedepan seperti Gabriele Oriali, Marco Tardelli, Giancarlo Antognoni pada Tahun 1982 atau Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo dan Francesco Totti pada tahun 2006.
Penyerang yang dimainkan biasanya juga mampu bermain sendiri didepan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada menjadi goal, pemain seperti Paolo Rossi di piala dunia 1982, atau Vicenco Iaquinta, Alberto Gilardino serta Filippo Inzhagi pd tahun 2006 berhasil menjalankan peran tersebut.
Penyerang yang dimainkan biasanya juga mampu bermain sendiri didepan dan memanfaatkan setiap peluang yang ada menjadi goal, pemain seperti Paolo Rossi di piala dunia 1982, atau Vicenco Iaquinta, Alberto Gilardino serta Filippo Inzhagi pd tahun 2006 berhasil menjalankan peran tersebut.
F). Speed and Power
Sistem permainan sepakbola yang mengandalkan kecepatan dan tenaga. Faktor fisik menjadi sangat dominan dalam sistem ini. Pemain harus mempunyai ketahanan fisik yang baik, termasuk didalamnya power, postur, dan kecepatan. Tim-tim dari Afrika, Eropa Timur, Amerika utara dan Karibia, bahkan sebagian Eropa tengah dan negara Scandinavia sering memperagakan sistem permainan ini. Dalam permainan ini teknik dan taktik menjadi unsur pendukung saja.
Banyak versi dari sistem ini, seperti yang dipakai oleh timnas Jerman, dikombinasikan dengan teknik dan disiplin yang tinggi. Timnas Jerman didukung oleh postur fisik yang baik sehingga memiliki power yang kuat sehingga sering dijuluki sebagai tim panser. Negara-negara Scandinavia (Swedia, Denmark, Norwegia) umumnya juga mempunyai kemiripan dengan Jerman.
Pemain-pemain dari negara Afrika umumnya juga memiliki stamina, postur dan kecepatan yang baik, sehingga negara seperti Kamerun, Nigeria, Pantai Gading, Ghana lazim memperagakan permainan ini. Begitu juga dengan negara-negara dari Eropa timur seperti Serbia, Kroasia, Rusia, Ceko yang umumnya dibekali dengan kecepatan dan stamina yang cukup baik.
Jerman meski tidak dominan mengandalkan sistem ini adalah negara paling berprestasi dengan menjuarai Piala Dunia sebanyak 3 kali dan juara eropa 3 kali. Uni Soviet (Rusia) berhasil menjuarai eropa, Nigeria dan Kamerun juga berhasil menjadi juara Olympiade. Bahkan dalam berbagai kejuaraan kelompok umur (junior) tim-tim yang mengandalkan sistem ini tampil cukup dominan.
Pemain-pemain dari negara Afrika umumnya juga memiliki stamina, postur dan kecepatan yang baik, sehingga negara seperti Kamerun, Nigeria, Pantai Gading, Ghana lazim memperagakan permainan ini. Begitu juga dengan negara-negara dari Eropa timur seperti Serbia, Kroasia, Rusia, Ceko yang umumnya dibekali dengan kecepatan dan stamina yang cukup baik.
Jerman meski tidak dominan mengandalkan sistem ini adalah negara paling berprestasi dengan menjuarai Piala Dunia sebanyak 3 kali dan juara eropa 3 kali. Uni Soviet (Rusia) berhasil menjuarai eropa, Nigeria dan Kamerun juga berhasil menjadi juara Olympiade. Bahkan dalam berbagai kejuaraan kelompok umur (junior) tim-tim yang mengandalkan sistem ini tampil cukup dominan.
Selain 6 gaya permainan diatas masih banyak terdapat gaya permainan sepakbola yang dimainkan di seluruh dunia. Meskipun umumnya adalah gabungan dari beberapa gaya permainan diatas. Bagaimana dengan indonesia..???
Baca juga :
- Opini: Faktor Pelatih Penyebab MU Terpuruk
- Strong Tiki-taka ala Munchen
- Analisis: AC Milan Terpuruk Apa yang Salah..?
- Sejarah Sepakbola
- 10 Tips Latihan Jose Mourinho
- Tips Latihan Pep Guardiola
- Kritikan Mourinho Terhadap Sepakbola Indonesia
Baca juga :
- Opini: Faktor Pelatih Penyebab MU Terpuruk
- Strong Tiki-taka ala Munchen
- Analisis: AC Milan Terpuruk Apa yang Salah..?
- Sejarah Sepakbola
- 10 Tips Latihan Jose Mourinho
- Tips Latihan Pep Guardiola
- Kritikan Mourinho Terhadap Sepakbola Indonesia