Balotelli dkk. |
AC Milan adalah salah satu team sepakbola tersukses didunia,
tercatat sudah mengoleksi 18 gelar juara Seri-A, 7 tropi Liga Champion Europa, 2 piala winner Europa,
5 piala Super Eropa, 4 juara dunia antar klub dan masih banyak prestasi domestik dan
internasional lainnya.
Hal ini masih ditambah dengan prestasi individu dan
ketenaran para pemainnya, siapa yang tak kenal Paolo Maldini, Gianni
Rivera, Gunnar Nordhal, Franco Baresi, Marco V. Basten, Ruud Gullit, George Weah, Shevchenko, Ricardo
Kaka dan masih banyak legenda lainnya. Milan juga adalah klub dengan
perolehan Ballon D’Or terbanyak dengan 8 kali untuk pemainnya.
Sejatinya dengan segudang prestasi
tersebut Milan adalah raksasa di
sepakbola eropa dan dunia. Akan tetapi sampai giornota ke 17 Milan berada di
papan bawah klasemen tepatnya posisi ke 13. Apalagi dengan hanya 4 kemenangan dan 6 kekalahan dari 17 laga. Suatu
pencapaian paling buruk setidaknya 20 tahun terakhir. Memang pertandingan seri-A
masih menyisakan 21 laga lagi, tapi untuk tim sekelas Milan itu adalah prestasi
yang memalukan. Pencapaian tim besutan allenatore Allegri tentu saja membuat
kecewa jutaan Milanisti diseluruh dunia.
Untuk itu penulis yang juga merupakan salah satu Milanista akan mencoba
memaparkan sekaligus mengkritisi faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya
prestasi AC Milan. Sebagai orang “luar” tentu saja saya tidak bisa sepenuhnya
mengetahui data-data teknis, kejadian dan faktor nonteknis di dalam squad AC
Milan sekarang. Jadi anggap saja ini sebagai analisis atau opini orang awam
yang mencintai Milan.
A. Squad
Milan 2013/2014
Berdasarkan situs www.acmilan.com jumlah pemain adalah 29 pemain (4 orang kiper, 9
bek, 9 tengah dan 7 penyerang). Dari jumlah pemain cukup untuk mengikuti
setidaknya 3 kompetisi berbeda (Seri-A, Liga Champion dan Coppa Italia). Pemain
Milan musim ini adalah gabungan dari pemain tua dan muda. Dari pemain muda ada
nama-nama: Sharaawy, De Sciglio, Saponara, Niang, bahkan debutan Bryan
Cristante. Sedangkan pemain “tua” masih ada Abbiati, Bonera, Kaka, Robinho,
Pazzini, Matri, Montolivo dan masih ditambah dengan pemain-pemain berkualitas internasional
seperti Balotelli, Abate, De Jong, Muntari, Zapata dan masih banyak lainnya.
Kualitas Pemain.
Menilai ataupun mengukur kualitas squad Milan tentu tdk dapat dilakukan dengan pengamatan sekilas, banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya: skill, teknik, fisik, visi bermain, mental dan pencapaian prestasi. Oleh karena itu kita akan membandingkan Milan dengan klub lain khususnya tim seri –A.
Menilai ataupun mengukur kualitas squad Milan tentu tdk dapat dilakukan dengan pengamatan sekilas, banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya: skill, teknik, fisik, visi bermain, mental dan pencapaian prestasi. Oleh karena itu kita akan membandingkan Milan dengan klub lain khususnya tim seri –A.
Kualitas pemain dapat dilihat juga dari banyaknya pemain yang menjadi
anggota tim nasional, tercatat Milan memiliki Balotelli, Abate, Montolivo, De Sciglio, Sharaawy
yang masih aktif di timnas Italia. Zapata
(Kolumbia), De Jong (Belanda),
Robinho (Brazil) Muntari (Ghana),
Birsa (Slovenia) atau Gabriel, Cristante, Saponara, Vergara,
Niang yang merupakan anggota timnas
junior dinegara masing-masing. Belum lagi ditambah dengan eks pemain ataupun yang
sedang off dari timnas seperti Kaka (Brazil),
Abbiati, Pazzini, Matri, Nocerino, Bonera (Italia), Emanuelson
(Belanda), Mexes (Francis) dll.
Dari segi gaji menurut La Gazzetta dello Sport, Milan adalah klub kedua tertinggi dari total
gaji sekitar €47,9 juta, dibawah Juventus dengan €49,8 juta. Berdasarkan transfermark, total harga pemain Milan adalah €113.350.00 (25
pemain), bandingkan dengan Fiorentina €96.150.000, Roma €110.090.000, Cagliari €29.250.000 atau Hellas
Verona €7.300.000, semua klub tsb mempunyai
peringkat diatas Milan. Meski
tidak dapat dikatakan mutlak tapi harga biasanya tak berbohong, makin
berkualitas seorang pemain maka gajinya dan harganya juga makin tinggi. Sebagai
klub besar dan berpengalaman Milan tentunya mampu menghargai pemain sesuai
harganya.
Rataan usia pemain musim ini juga berada dalam usia emas 27,4 tahun, jadi
bukanlah alasan jika dianggap kualitas pemain yang buruk sebagai penyebab
keterpurukan, minimal Milan seharusnya berada diatas Hellas Verona (peringkat
7) atau bahkan Fiorentina (peringkat 5).
B. Pelatih dan Staff
Maximiliano Allegri adalah allenatore Milan sekarang ini, dia telah menukangi
AC Milan dari tahun 2010. Sebagai pemain tidak banyak prestasi yang dicapainya
selain menghabiskan karir di klub menengah bawah Italia, tercatat dia banyak
menghabiskan karir di Cagliari dan Pescara sebagai gelandang. Satu-satunya klub
papan atas yang pernah dibelanya adalah Napoli (1998) dengan 7 caps. Dari segi
latar belakang pelatih seharusnya tidak masalah karna Milan juga pernah sukses
dilatih oleh Arrigo Sacchi mantan tukang sepatu.
Sebelum di Milan dia pernah melatih tim seri-A lainnya Cagliari, mungkin
saat di Cagliari lah Galliani (Milan-red) tertarik padanya. Allegri berhasil
mengorbitkan pemain-pemain seperti Conti, Cossu, Marchetti, Matri bahkan
sampai tim nasional. Pada musim 2008/09 Allegri memperoleh Panchina
d'Oro (bangku emas)
sebagai manejer terbaik pilihan pelatih-pelatih seri-A lainnya. Bersama Milan
Allegri pernah memperoleh gelar pelatih terbaik tahun 2010 setelah berhasil
membawa Milan juara Seri-A ke 18.
Di Milan selain Allegri tentu saja masih terdapat pelatih-pelatih lainnya,
seperti asisten pelatih Mauro Tassotti (eks Pemain Milan dan Gli Azzuri),
pelatih kiper Valerio Fiori (eks Milan) dll. Mereka semuanya pasti telah
mengenal Milan luar dalam. Sedangkan staff /pengurus bersifat non-teknis dan tentu saja terlalu bersifat subjektif jika kita bahas disini, jadi dalam pembahasan ini akan diabaikan.
Taktik, Strategi dan Sistem Permainan.
Komposisi line up Milan cenderung berubah-ubah, tapi ada beberapa pemain
yang menjadi andalan dan selalu menjadi starter saat tidak cedera. Allegri
sepertinya berusaha untuk selalu mendapatkan banyak possesion bola ditengah, bahkan bek Milan terkadang juga lama menahan bola. Milan melakukan taktik bertahan jika lawan lebih kuat atau saat permainan
tim lawan lebih baik. Milan jarang memforsir serangan diawal-awal babak akan
tetapi bermain sabar dari tengah lapangan sambil menunggu ruang untuk melakukan
tekanan.
Milan's 4-3-1-2 formation |
Milan next formation..? |
Allegri biasanya bermain dengan 4 bek 3 gelandang, 1 gelandang menyerang,
1 penyerang sayap dan 1 penyerang tengah. Komposisi line up yang paling sering
dimainkan Allegri adalah 4-3-1-2. Akan tetapi dengan sering cederanya EL
Sharaawy Milan sering bermain dengan 4-4-1-1 ketika melawan tim “besar” dan
4-3-3 ketika melawan tim "lemah". Abbiati, Bonera, Zapata, Constan, Abate, De Jong, Muntari, Montolivo,
kaka, Sharaawy dan Balotelli adalah favorite Allegri, dengan Mexes, Poli,
Robinho, Sciglio dan Emanuelson sebagai cadangan utama.
Lini Depan,
Kemampuan Balotelli yang komplit sebagai penyerang adalah senjata utama Allegri didukung oleh
Kaka yang matang secara teknik dan pengalaman. Sayang sekali lini depan Milan
terlalu mengandalkan seorang Balo sehingga terlalu mudah di antisipasi defender
lawan. Balo kelihatan harus menjemput bola ketengah dan ke sayap karena
dukungan dan supply yang kurang. Kaka juga tidak muda lagi sehingga mempunyai
keterbatasan fisik dan inkonsistensi karena juga sering cedera.
Harapan yang lain mungkin ada pada Shaarawy, Robinho, dan Pazzini akan
tetapi Shaarawy sering terbekap cedera. Robinho juga belum konsisten apalagi
Pazzini yang hanya bermain beberapa menit saja sampai giornata 17. Matri
bukanlah striker yang mampu berjuang sendiri ia harus dudukung dan disuplay
oleh gelandang, sesuatu yng sangat kurang ia dapat di Milan saat ini.
Sejauh ini Milan telah mencetak 25 gol di seri-A dan 8 di Liga Champion,
dari 33 gol tersebut Balotelli mencetak 8 gol, Robinho 3 gol, Kaka 3 gol dan
Matri 1 gol. Total pemain depan mencetak 15 gol, ini masih dibawah 50% dari
total gol.Tampak sekali Milan bergantung pada sosok Balo, ia mencetak 60% dari
total gol pemain depan Milan, ini masih ditambah 3 assist. Akan tetapi Balo
sebenarnya masih labil baik secara mental dan konsistensi permainan, ia telah
memperoleh 11 kartu kuning dan 1 kartu merah diseluruh pertandingan resmi
Milan.
Dapat ditarik kesimpulan lini depan Milan untuk sementara belum istimewa
dan terlalu bergantung pada Balotelli baik sebagai pencetak gol dan juga sebagai
pembuka ruang dan pemberi assist.
Lini Tengah,
Meski bukan pemain-pemain dengan harga selangit, centrocampista Milan
dihuni pemain-pemain berpengalaman internasional seperti Montolivo (Italia), De
Jong (Belanda), Muntari (Ghana) dan Birsa (Slovenia) dan pemain lainnya. Sistem
permainan Milan pada umumnya tidak mengenal seorang pemain sayap, tapi lebih
kepada gelandang bertahan, tengah dan gelandang menyerang.
Biasanya Allegri akan memakai 3 gelandang tengah yang punya tugas utama
berbeda, ada pemain sebagai gelandang bertahan (De Jong), gelandang yamg
mengkreasi dan membangun serangan (Montolivo),
gelandang yang bertugas lebih menyerang dan memanfaatkan celah dan
peluang (Muntari), kadang ditambah dengan gelandang serang saat menghadapi
lawan yang lebih kuat (Kaka).
Sampai tengah musim, centrocampista Milan telah mencetak 10 gol (Muntari 5,
Poli 2, Birsa 2 dan Montolivo 1) . Pemain tengah Milan juga menghasilkan 5
assists (Montolivo 3, Muntari 1, De Jong 1) sejauh ini. Dengan perolehan
seperti itu tampak lini tengah Milan cukup produktif akan tetapi hanya pada
beberapa pemain. Milan sepertinya punya masalah dengan kualitas dan kedalaman
squad lini tengah.
Para gelandang Milan bermain dengan possesion satu dua sentuhan, akan
tetapi kurang dalam hal kreativitas dan supplay bola matang ke lini depan. Hal
ini tampak dari penyerang Milan yang sering harus menjemput bola kelini tengah,
sperti Balotelli padahal ia adalah penyerang tunggal didepan. Lini tengah Milan
juga sering kedodoran saat harus menghadapi situasi serangan balik.
Lini Belakang,
Lini belakang Milan adalah salah satu yang terlemah, telah kebobolan 26 gol
dari 17 laga seri-A bandingkan dengan Juventus kebobolan 11 gol atau Roma 7
gol. Milan hanya unggul atas Sassuolo (36 gol), Catania (32), Bologna (31 gol)
dan Livorno (29 gol), mereka adalah empat tim terbawah seri-A. Padahal di seri-A yang terkenal
sulit, ada anggapan bahwa tim yang paling sedikit kebobolan yang akan menjadi campione d'italia (juara
Italia).
Kelemahan utama Milan adalah dalam hal mengantisipasi bola-bola atas dan
bola crossing dari sayap, juga ditambah dengan konsentrasi dan koordinasi
pemain belakang yang lemah. Hal ini tampak dari statistik kebobolan Milan yang
cenderung pada menit awal dan akhir pertandingan. Milan juga belum memiliki
sosok pemimpin dilini belakang seperti jaman Baresi dan Maldini, akibatnya
Allegri seperti kesulitan menentukan duet centerback.
Mungkin satu-satunya hal positif dilini belakang bahwa Cristian Zapata adalah pemain yang paling sering bermain (22 kali), ia juga telah mencetak 2 gol. Sedangkan posisi bek sayap belum memiliki komposisi yang tetap karena faktor cedera Abate dan Sciglio, serta belum konsistennya Constan dan Emanuelson. Demikian juga halnya diposisi kiper Abbiati sudah tua dan sering terbekap cedera sedangkan Gabriel masih terlalu hijau dan minim pengalaman.
Secara penampilan keseluruhan, Milan tampak memiliki kelemahan dari sisi teknis dan non teknis. Teknis telah dijabarkan diatas sedangkan dari sisi non teknis tampak kelemahan utama adalah mental juara, para pemain Milan sepertinya tidak tau mereka bermain untuk klub tersukses didunia. Hal ini semakin terlihat ketika Milan berjumpa tim besar dan juara lainnya seperti Juventus, Barcelona, Inter, Napoli, Roma bahkan Fiorentina. Dan ini semua adalah mutlak tanggung jawab dan wewenang pelatih Allegri.
Mungkin satu-satunya hal positif dilini belakang bahwa Cristian Zapata adalah pemain yang paling sering bermain (22 kali), ia juga telah mencetak 2 gol. Sedangkan posisi bek sayap belum memiliki komposisi yang tetap karena faktor cedera Abate dan Sciglio, serta belum konsistennya Constan dan Emanuelson. Demikian juga halnya diposisi kiper Abbiati sudah tua dan sering terbekap cedera sedangkan Gabriel masih terlalu hijau dan minim pengalaman.
Secara penampilan keseluruhan, Milan tampak memiliki kelemahan dari sisi teknis dan non teknis. Teknis telah dijabarkan diatas sedangkan dari sisi non teknis tampak kelemahan utama adalah mental juara, para pemain Milan sepertinya tidak tau mereka bermain untuk klub tersukses didunia. Hal ini semakin terlihat ketika Milan berjumpa tim besar dan juara lainnya seperti Juventus, Barcelona, Inter, Napoli, Roma bahkan Fiorentina. Dan ini semua adalah mutlak tanggung jawab dan wewenang pelatih Allegri.
C. Peluang Milan Musim 2013/2014
Secara matematis Milan masih memiliki peluang menjuarai seri-A namun
sepertinya itu terlalu berat karena
selisih dengan capolista sekarang adalah 27 poin. Mungkin target yang realistis
adalah mencapai peringkat 3 dan lolos liga champion. Pada kompetisi domestik
lainnya Coppa Italia, Milan juga masih berpeluang dan langsung maju kebabak utama. Sedangkan di liga champion
eropa 2013/2014 Milan telah sampai 16 besar, tentu saja Milan memiliki DNA di
liga champion eropa dan tidak akan ada tim yang menganggap remeh AC Milan di eropa.
Pada transfer window musim dingin 2014 Milan dikabarkan telah mendatangkan
Keisuke Honda (CSKA Moscow) dan Adil Rami (Valencia), mungkin ini adalah cara
Milan untuk memperkuat squad yang telah ada khususnya lini tengah dan belakang
yang menjadi kelemahan tim. Peluang mendatangkan pemain di winter transfer ini harus dimanfaatkan dengan jeli oleh Milan.
Saya berpendapat sebaiknya Milan menambah kualitas lini belakang, tengah
dan juga mencari pendamping Balotelli di depan. Pemain-pemain seperti Astori
(Cagliari), Cerci (Torino) dan Siligardi (Livorno) mungkin menjadi opsi murah
dan mudah bagi Milan. Tentu saja Milan boleh mendatangkan pemain berkualitas
lainnya terutama yang sudah berpengalaman dan memiliki pengalaman juara.
D. Kesimpulan
Milan memiliki beberapa kelemahan terutama dilini tengah dan belakang,
permainan yang miskin kreativitas dan improvisasi, juga terlalu bergantung pada satu atau dua pemain. Strategi
Allegri sebagai pelatih juga mudah ditebak lawan, Milan hampir tidak mempunyai
kejutan dan strategi cadangan kalau permainan tidak berjalan dengan strategi
yang diharapkan. Milan juga harus membenahi sisi non teknis seperti mental
juara dan motivasi pemain.
Pemain Milan harus menyadari kalau mereka bermain untuk klub tersukses di
dunia dengan kebanggaan dan tanggung jawabnya. Mereka bukan bermain untuk tim
semenjana seperti Cagliari dll jadi
mereka dituntut untuk selalu menang, sehingga mereka harus meningkatkan
kualitas mereka dengan latihan dan disiplin yang lebih lagi.
Jika Allegri tidak dipecat atau mengundurkan diri, maka ia harus mampu
meningkatkan kualitas permainan, taktik dan juga memperbaiki mental tim yang
sudah terlalu sering menerima kekalahan. Sebagai pelatih Allegri tentu
bertanggung jawab penuh atas pencapaian sampai saat ini. Tidak sepantasnya
Milan berada di peringkat 13 meskipun dengan squad yang ada sekarang karena
banyak tim-tim diatas, yang secara kualitas pemain masih dibawah squad AC Milan sekarang.
Sebagai saran, apabila memungkinkan Milan seharusnya “memasukkan” figur-figur senior Milan untuk membantu
meningkatkan motivasi dan semangat tim. Baresi atau Maldini mungkin adalah
orang yang tepat di posisi tsb. Jika memang Milan akan mengganti pelatih seharusnya
penggantinya adalah sosok yang dihormati dan dikagumi pemain-pemain Milan. Supaya dapat mengangkat motivasi, mental dan prestasi Milan dalam waktu yang semakin singkat.
Forza Milan...!!!
related post:
- Hasil dan Jadwal Liga Eropa/Dunia Live Up Date
- Hasil dan Jadwal Liga Champion 2014
sumber data:
Wikipedia "AC Milan" http://id.wikipedia.org/wiki/A.C._Milan
www.acmilan.com
- Hasil dan Jadwal Liga Eropa/Dunia Live Up Date
- Hasil dan Jadwal Liga Champion 2014
sumber data:
Wikipedia "AC Milan" http://id.wikipedia.org/wiki/A.C._Milan
www.acmilan.com
Tidak adanya formasi baku plus penempatan beberapa pemain diposisi yang tidak semestinya merupakan 2 faktor utama terpuruknya MILAN di paruh pertama musim 2013-2014, pembelian pemain yang tidak semestinya turut andil pula.
BalasHapusManajemen lebih memilih menghamburkan 11 juta Euro untuk membeli Matri daripada Honda padahal yang dibutuhkan Milan adalah seorang partner bagi Kaka dilini kedua, terlalu diagungkannya Balotelli juga hal yang sia2.
4 kuartet lini belakang tidak terlalu solid menyusul badai cidera serta skorsing bergantian dari para pemain. Titik lemah Milan musim, De Jong butuh partner yang bisa membaca permainannya yaitu Urbybukannya Montolivo.Montolivo mestinya dimainkan ke depan menemani Kaka & Birsa,menopang striker tunggal.
Balotelli motivasinya ada di titik nadir,MIlan butuh striker yang mampu menyelesaikan umpan2 crossing semisal DZEKO.
Berikut pola permainan plus pemain yang mestinya berseragam Merah Hitam musim depan :
Tim Krul
De Sciglio Rami Mexes/Zapata Santon
De Jong Urby/Montolivo
Honda Pastore Kaka
Dzeko/Pazzini
Cukup menarik bro, smoga Milan makin baik.
Hapustp kalo tak punya mental juara juga bakalan sama,
Peran pelatih juga sangat besar, lihat conte di Juve berhasil mengubah pemain biasa-biasa Juve jd juara 3x berturut-turut.
Pelatih Hebat membuat pemain biasa jd hebat dan pemain hebat menjadi juara.
1. sebaiknya milan mencari pendamping sepadan balotelli di depan, agar tugas balotelli tak terlalu banyak, sehingga sang pemain tak perlu lagi menjemput bola dari lini tengah.
BalasHapus2. milan seharusnya mencari pengganti allegri, sebab allegri tak kunjung memberikan hasil positif kpd milan, sebaiknya milan mendatangkan capello
Spertinya Milan masih memberi Allegri kesempatan, tp menurut kabar dia akan berhenti musim depan.
HapusSmoga Milan bisa bangkit dan meraih gelar UCL ke-8
resmi akhirnya Allegri di berhentikan...
BalasHapusForza Milan...!!!
Seedorf pun sama saja, Hanya menang lawan tim semenjana.
HapusMemang sebaiknya Tassotti yg dikasih kesempatan.
Seedorf masih terlalu muda belum berpengalaman.
Hapusseedorf parah bgt..
Hapus