Minggu, 30 Juni 2013

Membangun Karakter Bangsa Melalui Olahraga

Building National’s Character Through Sports
pic by: seizeurfuture.com
Merunut peristiwa akhir-akhir ini, dimana banyak terjadi peristiwa mengenai tawuran pelajar, demonstrasi anarkis, perilaku premanisme geng motor, bentrok antar kampung bahkan korupsi yg terang-terangan (sistematis) dan masih banyak kejadian lainnya yg mencerminkan degradasi moral bangsa.

Beberapa contoh kejadian diatas menunjukkan ada "sesuatu" yang salah yang telah dibudayakan secara menurun. Hal ini hampir setiap hari kita saksikan di Indonesia secara langsung maupun melalui media. Apakah ini sudah merupakan karakter kita..? 

Apabila diteruskan, lama-kelamaan akan menjadi budaya ataupun karakter bangsa. Apabila karakter yang kontra pruduktif (merugikan) itu dibiasakan pasti akan membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi paling buruk adalah perpecahan bangsa Indonesia. Untuk mencegah resiko paling buruk tersebut sudah seharusnya kita mencegah dan membenahi "sesuatu" yg salah tersebut. Jika saya lihat secara kasat mata itu adalah "karakter yang salah" yang seharusnya diubah.

Pembentukan karakter memang tidak terlepas dari pendidikan secara menyeluruh, baik itu sekolah,  pendidikan usia dini dari orang tua dan pengaruh dari lingkungan. Jadi pembangunan karakter merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia Karakter berarti : Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
W.B. Saunders, (1977: 126) menjelaskan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu.
Gulo W, (1982: 29) menjabarkan bahwa karakter adalah kepribadian ditinjau  dari titik  tolak etis  atau  moral,  misalnya kejujuran seseorang, biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
Kamisa, (1997: 281) mengungkapkan bahwa karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya mempunyai watak, mempunyai kepribadian.

Dapat disimpulkan bahwa karakter itu berhubungan dengan nilai-nilai moral yang diwujudkan dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Jadi apabila nila-nilai yang didapat atau ditanamkan pd seseorang buruk maka karakter yg ditunjukkan seseorang itu juga cenderung buruk, sebaliknya apabila nilai-nilai yg dipelajari atau ditanamkan baik kemungkinan karakternya juga baik.

Bagaimanakah membangun karakter yang baik atau positif tersebut ?
Bangsa indonesia sebenarnya mempunyai pedoman yg terdapat dalam Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sudah diajarkan dan diterapkan dlm sistem pendidikan kita. Pendidikan berbasis karakter sudah diterapkan di indonesia, diamana proses belajar mengajar ditekankan pada pengamalan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai agama, kewarganegaraan dan edukasi. Tapi sering kali itu memang mudah dibaca atau dimengerti tapi sulit untuk dilaksanakan, untuk melaksanakannya butuh "dorongan dari dalam" dan pembiasaan diri mulai dari hal terkecil dan mudah sampai dengan yang paling sulit.

Salah satu cara untuk melaksanakannya adalah melalui olahraga. Beberapa pendapat ahli tentang Olahraga:
Menpora Maladi: "Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya."
UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri”.

Menurut Cholik Mutohir "olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila"

Selain bermanfaat untuk menjaga kebugaraan dan kesehatan, olahraga secara langsung mempengaruhi karakter dan tingkah laku seseorang. Seperti kita ketahui olahraga berhubungan erat dengan kata "sportif" yang bermakna jujur, adil dan menerima. Olahraga juga berarti disiplin, kerja keras, kesehatan dan kebugaran Jasmani. Dalam cabang tertentu Olahraga juga erat kaitannya dengan kolektivitas, kompetisi dan prestasi. 

Bisa diambil kesimpulan bahwa orang yang mencintai dan melakukan olahraga adalah orang yang memiliki karakter jujur, adil, disiplin, kerja keras dan tentunya sehat. Gabungan dari karakter-karakter tsb membentuk dan menunjukkan mentalitas dan karakter yang baik.

Bisa dibayangkan seandainya pemimpin-pemimpin kita adalah orang-orang seperti ini, pasti Negara kita akan menjadi negara yang baik, jujur,  bekerja keras dan mau berjuang (berkompetisi). Begitu juga bila rakyat serta pegawai-pegawainya membiasakan berolahraga dan hidup sehat,  pasti produktivitas meningkat. Banyak uang negara yang bisa disimpan dan dialihkan ke hal lain, dari pada membayar banyak untuk asuransi pegawai dan asuransi kesehatan rakyat miskin. 

Sebagai bahan perbandingan kita bisa lihat di negara-negara maju, bagaimana olahraga sudah menjadi trend dan kebutuhan hidup (life style). Bahkan juga sudah menjadi industri dan penggerak roda ekonomi. Olahraga juga sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk "melihat" karakter pemimpinnya. Sebagai contoh bisa kita lihat pemimpin negara seperti Vladimir Putin (Rusia) adalah "atlit" judo atau Barrack Obama (Amerika Serikat) yg mengeluti basket semasa kuliah. 

Jika terlalu jauh bandingkan saja dengan negara yang ekonominya sedang berkembang pesat BRIC  (Brazil, India, Cina). Kita sudah kenal Brazil dengan Sepakbolanya, India dengan kricket dan Cina yang sudah berprestasi dunia dengan menjuarai Olimpiade.

Lebih jauh lagi olahraga juga dapat menjadi alat pemersatu bangsa, seperti yang kita lihat pd pergelaran final piala AFF 2010 dan final Sea Games 2011 dll. Bagaimana rakyat indonesia berpadu menyorakkan Indonesia..!!!. Sungguh suatu hal yg menarik ditengah ancaman disintegrasi bangsa yg kerap terdengar akhir-akhir ini.

Integrasi Nilai-nilai Olahraga dalam Kehidupan Masyarakat.
Untuk mengintegrasikan olahraga kedalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat peran pemerintah tentu sangat penting. UU Sistem Keolahragaan sudah selayaknya dijadikan suatu acuan yang kita harapkan dapat memberi dampak yang signifikan. Pendidikan yang mengacu pada karakter building juga sangat ideal untuk penerapan nilai-nilai olahraga pada umumnya.

Dalam penerapannya pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama, pemerintah membuat Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional, pemerintah juga harus mencermati kebutuhan atas ruang publik berupa taman-taman umum, fasilitas olahraga umum, dan terutama memperhatikan pendidikan olahraga disekolah dengan membenahi sistem, alat dan fasilitas.

Kita sebagai masyarakat juga harus menyadari pentingnya olahraga bukan hanya untuk kesehatan dan prestasi tapi juga sebagai cara untuk membangun karakter dan manusia-manusia yang unggul. Masyarakat kususnya kaum muda dapat mengaktualisasikan dirinya melalui kegiatan olahraga pada akhirnya menjauhi perilaku kontra produktif (merugikan) seperti anarkisme, narkoba, premanisme dll.