maxworkout.com |
Denyut Jantung dihitung berdasarkan jumlah denyutan jantung per satuan waktu, biasanya per menit. Denyut jantung didasarkan pada jumlah kontraksi ventrikel (bilik bawah jantung).
Pentingnya menghitung MHR adalah utuk mencegah terjadinya kejadian fatal (kematian) akibat denyut nadi terlalu tinggi, misalnya pada saat beraktivitas fisik seperti olahraga.
Denyut jantung terlalu cepat disebut takikardia atau terlalu lambat disebut bradikardia. Cara termudah dan paling umum untuk menghitung denyut jantung maksimum (MHR) Anda adalah dengan menggunakan rumus: MHR= 220-umur
Beberapa Formula Menentukan Denyut Jantung Maksimal. Denyut jantung terlalu cepat disebut takikardia atau terlalu lambat disebut bradikardia. Cara termudah dan paling umum untuk menghitung denyut jantung maksimum (MHR) Anda adalah dengan menggunakan rumus: MHR= 220-umur
a).Tanaka Formula
Rumus Tanaka untuk denyut jantung maksimum dikembangkan berdasarkan studi ribuan subjek tes, dapat digunakan untuk semua umur dan kelompok gender, dan dianggap lebih akurat daripada rumus klasik.
- Maximum Heart Rate (beats/minute)
MHR= 208 - (0.7 x umur)
b). Dr Martha Gulati dkk.
Penelitian yang dilakukan oleh Gulati dkk. (2010)
mengidentifikasi bahwa perhitungan berbasis tradisional laki-laki
(220-umur) overestimates terhadap detak jantung maksimum untuk usia pada wanita. Mereka meneliti hubungan antara respon denyut jantung untuk latihan pengujian dan usia kepada 5437 perempuan. Ditemukan bahwa laju jantung puncak bagi perempuan.
- MHR (perempuan)= 206 - (0,88 x umur).
c.) Londeree dan Moeschberger
Sebuah paper penelitian Londeree dan Moeschberger (1982) dari University of Missouri-Columbia menunjukkan bahwa MHR bervariasi
sebagian besar dengan usia, tetapi hubungan ini tidak linear satu dengan yang lain. Mereka menyarankan formula alternatif:
- MHR = 206,3 - (0,711 × umur)
Londeree dan Moeschberger (1982) memandang variabel lain untuk melihat apakah mereka memiliki efek pada MHR tersebut. Mereka
menemukan bahwa baik jenis kelamin maupun ras tidak mempengaruhi, tetapi mereka
menemukan bahwa MHR itu terpengaruh oleh aktivitas dan tingkat
kebugaran.
d.) Miller dkk
Sebuah paper oleh Miller dkk. (1993) mengusulkan rumus berikut sebagai formula yang tepat untuk menghitung MHR
- MHR = 217 - (0,85 x Umur)
e). Peneliti Amerika Serikat
Bukti dari peneliti Amerika Serikat, Jackson dkk. (2007), mengidentifikasi rumus berikut lebih akurat mencerminkan hubungan antara usia dan detak jantung maksimum.
- MHR = 206,9 - (0.67 x umur)
f). Peneliti Inggris
Penelitian oleh Whyte dkk. (2008) menganjurkan rumus berikut, untuk memprediksi detak jantung maksimum pada atlet yang ketahanan aerobik dan anaerobiknya terlatih:
- Atlet laki-laki - MHR = 202 - (0,55 x umur)
- Atlet wanita - MHR = 216 - (1,09 x umur)
g). Miller, Londeree dan Moeschberger
Untuk menentukan detak jantung
maksimum Anda, seorang pelatih olahraga profesional inggris Brian Mac menganjurkan metode berikut, yang menggabungkan formula
Miller dengan penelitian dari Londeree dan Moeschberger.
- Gunakan rumus Miller dari MHR = 217 - (0,85 × usia) untuk menghitung MHR
- Kurangi 3 ketukan untuk atlet elit di bawah 30 tahun
- Tambahkan 2 ketukan untuk atlet elit lama 50 tahun
- Tambahkan 4 ketukan untuk atlet elit lama 55 + tahun
- Gunakan nilai MHR ini untuk menjalankan pelatihan
- Kurangi 3 ketukan untuk pelatihan dayung
- Kurangi 5 ketukan untuk pelatihan sepeda
Related Post: